Contoh Pedoman dan format Penilaian Lomba Baca Puisi

GuruNgapak- Pembahasan pada artikel kali ini adalah mengenai bagaimana pedoman dan format penilaian membaca puisi. Setelah pada artikel-artikel sebelumnya sudah dibahas banyak hal mengenai bahasa Indonesia tentunya. Lebih spesifiknya mengenai cara mengubah puisi ke bentuk prosa, manfaat sastra dalam dunia pendidikan, dan lain sebagainya.



Siapa yang tak kenal puisi, pasti semuanya pernah belajar dan membuat sebuah puisi, baik yang isinya bertemakan keindahan alam, bertemakan lingkungan, bahkan tema-tema yang menyangkut mengenai kisah hidup kita.

Puisi adalah karya sastra hasil ungkapan pikiran dan perasaan manusia yang bahasanya terikat oleh rima, irama, matra, penyusunan lirik dan bait dan penuh dengan makna. Puisi mengutamakan bunyi, bentuk dan makna yang hendak disampaikan oleh pembaca puisi. Melalui puisi amanat yang disampaikan harus sampai pada para pendengar. Sehingga pembaca puisi hendaknya benar-benar mampu menghayati dan menguasai puisi yang dibacakannya, supaya emosi, perasaan, dan mimik menggambarkan apa yang dibaca oleh pembaca puisi itu sendiri.

Puisi masuk dalam kategori sastra, maka sastra ada dalam muatan materi dari jenjang Sekolah Dasar hingga ke Sekolah Menengah Atas. Entah materi sastranya mengenai puisi, drama, pantun, cerita pendek, prosa, novel dan lain sebagainya. Karena dengan mempelajari sastra dirasa banyak manfaat yang dapat diambil untuk peserta didik. Apabila karya sastra dianggap tidak penting bagi dunia pendidikan, maka sastra secara gamblang tidak usah diajarkan saja, namun dari dulu sastra memang terus diajarkan dalam dunia pendidikan, maka dari itu sastra sudah semestinya menempati posisi yang sewajarnya.

Posisi ini yang diterapkan dalam pendidikan kita, yang memasukan sastra khususnya puisi ke dalam muatan materi mata pelajaran bahasa Indonesia, harapannya peserta didik dapat berlatih percaya diri, mengasah kepekaan batin, dan tentunya peserta didik lebih peka terhadap apa yang terjadi di kehidupan  disekitarnya. 

Puisi sering dilombakan dalam dunia pendidikan hingga tingkat nasional bahkan perlombaannya, maka dari itu sebagai seorang pendidk harus mengetahui aspek-aspek apa saja yang menjadi pedoman penilaian dalam lomba membaca puisi. Harapannya agar terjalin transparansi penilaian antar peserta yang mengikuti perlombaan. Baiklah, apa saja pedoman penilaian lomba membaca puisi ini, berikut pedomannya:

1. Penghayatan
Penghayatan disini bertujuan untuk menyampaikan isi dari puisi secara ekspresif. 

2. Penampilan
Jangan anggap remeh penampilan, karena penampilan yang menarik menjadi nilai tambah tersendiri bagi dewan juri. Apabila penghayatan sempurna namun penampilan tidak mendukung ya sama saja tidak ada artinya.

3. Intonasi
Pembaca puisi harus benar-benar mengetahui mengenai intonasi dalam puisi, karena intonasi yang tepat dalam membaca puisi dapat menghasilkan efek yang berbobot bagi para pendengar, tentunya intonasi ini didasarkan atas rima dalam puisi. jika intonasi tepat akan terdengar enak dan mendapatkan tempat tersendiri di hadapan juri dan penonton yang lain.

4. Pelafalan
Suatu teknik yang cukup mudah, namun banyak yang terjebak di sini. Karena kebanyakan pembimbing kurang menekankan pada aspek pelafalan, fokus terhadap aspek yang lain jadi pelafalan agak di anak tirikan. Padahal membaca puisi yang baik itu merupakan Dia yang dapat secara jelas dalam pengucapannya, dimana dia mengucapkan "a" ya bunyinya harus "a" bukan samar-samar bahkan tidak jelas.

5. Vokal
Tinggi rendahnya nada, ketepaan dan lantangnya suara di atur di sini. Untuk pembimbing agar peserta didik dilatih teknik vokal sebagai pemanasan terlebih dahulu.

6. Mimik
Mimik juga hal yang penting dalam membaca puisi, tanpa mimik berarti tidak adanya ekspresi dari pembaca dan apabila kelima aspek tersebut sudah dilakukan namun tanpa adanya mimik apa jadinya puisi yang dibacakan.

Kemudian di sini saya berikan format penilaian lomba baca puisi. Berikut formatnya.


Format di atas bisa dirubah instrumennya berdasarkan kebutuhan dewan juri.



Di sini juga saya sajikan contoh-contoh puisi yang bisa dijadikan referensi dalam lomba membaca puisi.


Siapa Pahlawanku?

Pahlawanku tidak memiliki kekuatan tempur
karena pahlawanku tidak berkelahi

Pahlawanku tidak bisa terbang
Karena pahlawanku tidak punya sayap

Pahlawanku tidak memiliki kostum khusus
Karena pahlawanku hanya manusia biasa

Pahlawanku berbeda dari setiap jenis superhero

Pahlawanku membuatku pintar
pahlawanku mengubah masa depanku
pahlawanku membuatku tahu sesuatu
Karena pahlawanku adalah guruku

Allah memberkatimu, guru.

Ya, guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa. Kita sebagai murid harus menghormati guru. Karena tanpa mereka, kita tidak bisa memperoleh ilmu pengetahuan.


Kau Pilih Aku

Menatapku setiap hari,
Menatapku dengan mata ceria

Dia pikir aku pahlawan
Pahlawan dalam hal apa?

Dan dia merindukan
Pahlawan hatinya

Dia melihat pahlawan
pahlawan palsu
pahlawan fantasi
pahlawan otot
pahlawan dari pahlawan

Matanya tidak bisa melihat
Apa pun yang luar biasa dalam diriku

Indranya tidak bisa merasakan
Sesuatu yang unik dalam diriku

Tapi hatinya
Hati yang tidak kenal kompromi
Telah jatuh untukku

Dalam kehidupan sehari-hari, kita melihat para abg lebih menghormati teman-temannya atau barangkali pacarnya dibandingkan dengan orang tuanya sendiri. Betul, orang yang sedang jatuh cinta itu mabuk. Sehingga, tidak bisa menggunakan logikanya untuk berpikir jernih.

Pahlawan Terbaik

Salam pahlawan besar!
Pahlawan pemberani!
Kami memuji Engkau pahlawan!

Aku budakmu
Sepatutnya jatuh
Memberikan lutut
Dalam ibadah kepadamu
Pahlawan!

Sekarang kau penyelamat dunia kita
Yang terbungkus jubah klasik
Dan apakah itu mengalir seperti darah memerah
Dalam pertempuran yang berkecamuk di bidang lumpur?

Oh, pahlawan ceritakan ketenaranmu
Apakah ular menggeliat dalam pertempuranmu?
Apakah kamu menembus jantung naga
Pahlawan pemberani; mainkan peranmu

Ketika tirani dibunuh dalam perjuanganmu
Pada tanah yang gemetar karena pertempuran itu?
Dan apakah kamu mendatuk jahat?
Menjadi limbah bagi para pelayan iblis?

Oh pahlawan gagah berani, apakah pedangmu
Bersinar dari usaha mendalami keberanian?
Pedangmu oh pahlawan, memicu kilatan petir
Dari pengisian baja untuk memberikan petunjuk terang

Sepertinya aku jatuh
Dalam memerah malu
Aku berbicara kepada aku

Cermin ini membantu untuk berfantasi
Bahwa aku menjadi pahlawan duniawi yang bijaksana
Tapi lemah lembut dan ringan adalah diriku
Pahlawan sia-sia; penipu yang tak terkendali.

Zaman sekarang banyak anak-anak yang bermain game online. Seolah-olah mereka benar-benar telah menjadi pahlawan dalam dunia khayalan tersebut. Ini memang fenomena yang terjadi saat ini.

Jenis-jenis Pahlawan

Pahlawannya cantik dan langsing
Pahlawannya adalah pahlawan bagi banyak orang
Seorang pahlawan ketenaran dan pahlawan keberuntungan
Seorang teladan, pahlawan artis

Pahlawannya adalah sporty dan cepat
Pahlawannya adalah pahlawan bagi banyak orang
Seorang pahlawan olahraga, pahlawan tangkas
Seorang panutan, pahlawan kemenangan

Pahlawannya adalah lebih pintar dari pesawat
Pahlawannya adalah pahlawan bagi banyak orang
Seorang pahlawan ilmu, pahlawan logika
Seorang teladan, pahlawan pengetahuan

Pahlawannya adalah pahlawan seni tapi dia miskin
Pahlawannya adalah pahlawan bagi banyak orang
Seorang pahlawan kata, pahlawan tulisan
Seorang panutan, pahlawan bahasa

Puisi di atas menjelaskan mengenai berbagai jenis pahlawan yang ada pada zaman ini. Tidak semuanya bisa disebut, hanya sebagian saja. Keadaan zaman dulu dengan zaman sekarang memang berbeda.

TNI

Pahlawanku tidak berada dalam komik
Pahlawanku tidak memakai jubah superman
Pahlawanku tidak menghadapi pertempuran mitos
Pahlawanku tidak memiliki panggilan khusus

Tidak khayalan
Pahlawanku nyata
Pahlawanku memakai pakaian hijau

Pahlawanku hidup untuk mereka
Untuk orang-orang yang mereka cintai

Pahlawanku begitu banyak
Untuk jadi sedikit kembali

Pahlawanku orang normal
Dengan hati besar

Pahlawanku tidak sempurna
Terkadang melakukan kesalahan

Tapi pahlawanku adalah
berani
berani
dan terhormat

Perjuangan pahlawanku untuk merah putih
Perjuangan pahlawanku untuk kamu dan aku

Demikianlah mengenai contoh pedoman dan format lomba baca puisi. Perlu saya ingatkan contoh-contoh di atas merupakan puisi bertema perjuangan yang dikarang oleh Chairil Anwar. Semoga bermanfaat dan dapat membantu.

Salam GuruNgapak!

Silahkan masukan e-mail Anda sekarang, untuk mendapatkan update artikel terbaru (Gratis!):

Delivered by FeedBurner

2 Responses to "Contoh Pedoman dan format Penilaian Lomba Baca Puisi"

  1. kalo baca baca tentang puisi,
    jadi ingat waktu dulu pas sekolah di smk, dan disuruh membuat puisi dan sampai saat ini saya paling ngga bisa membuat puisi apalagi membaca puisinya haaddeeeuuhh -_-

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hehe memang kadang punya kesan tersendiri mas mengenai pelajaran jaman sekolah, yang sampai sekarang punya cerita sendiri.. sama mas, saya jg masih tahap belajar dalam membuat puisi..

      Delete

Terimakasih sudah bersedia berkunjung. Semoga bermanfaat. Silahkan tulis komentar anda di papan komentar. Komentar anda sangat bermanfaat untuk kemajuan artikel-artikel selanjutnya.