Asal Mula Telaga Warna Dieng

Dieng merupakan sebuah dataran tinggi yang terletak di Jawa Tengah, tepatnya ada di perbatasan Kabupayen Banjarnegara dan Kabupaten Wonosobo. Dieng memiliki pesona wisata yang menawan nan indah.

Pemandangan yang menyuguhkan panorama khas dataran tinggi yang merupakan kuasa Sang Khalik yang maha mencintai keindahan. Dibalik setiap keindahan alam yang disuguhkan menyimpan suatu cerita yang turun temurun di wariskan pada generasi penerus, agar mereka mampu melestarikan dan mempertahankan sejarah yang berkembang mengenai salah satu objek wisata yang ada di Dieng.

Salah satu objek wisata yang begitu indahnya adalah telaga warna. Telaga yang memancarkan berbagai macam warna didalamnya. Membuat kita lebih bersyukur akan apa yang sudah di ciptakan untuk mengagumi keindahan setiap ciptaanNya. 

Telaga warna menjadi salah satu objek wisata yang menjadi sasaran para pengunjung baik turis asing maupun lokal. Karena menyuguhkan pemandangan yang begitu indahnya. Namun, tahukan kalian bagaimana cerita yang berkembang mengwnai asal usul telaga warna tersebut. Berikut ceritanya.


Alkisah hidup seorang ratu yang terkenal di samudra luas sebagai penguasa. Dia memiliki seorang putri nan cantik yang telah tumbuh dewasa. Kecantikannya sangat terkenal sampai suatu saat datang dua kesatria muda berparas tampan yang bermaksud meminangnya.
Pada saat itu sang Ratu menjadi sangat bingung, dia harus memilih salah satu diantara kedua kesatria tampan untuk dipilih menjadi menantunya. Sampai akhirnya muncul sebuah ide untuk mengadakan sayembara membuat sebuah telaga. Siapa yang paling cepat dialah yang akan dipilih menjadi menantunya.

Pada waktu yang telah ditentukan dua kesatria itu berlomba membuat telaga. Ternyata kesatria pertama lebih cepat dalam membuat telaga Menjer dari pada Kesatria kedua yang membuat telaga pengilon. Oleh karena itu kesatria pertama pun dinyatakan sebagai pemenang dan berhak menikahi sang putri.

Belum berselang dua hari mereka menikah, ratu dan putrinya berwisata ke Dieng. Saat mereka tiba di kawasan yang sekarang menjadi cagar alam serta menikmati keindahan panorama dan kemilaunya telaga pengilon, maka saat pandangan sang Ratu tertuju ke telaga pengilon, ia begitu terkesan dan serta merta mencari siapa pembuat telaga itu. Seperti diceritakan si pembuat telaga itu tidak lain adalah kesatria kedua yang kalah dalam perlombaan.

Tak lama kemudian sang Ratu menyuruh pengawalnya untuk memanggil menantunya. Begitu menantunya datang menghadap, sang Ratu langsung bersabda "Kamu saya kutuk menjadi naga untuk menjaga samudra". Posisi kesatria pertama sebagai menantu pun digantikan oleh kesatria kedua yang kalah dalam lomba.

Sang Ratu sadar ketika menikmati indahnya telaga Pengilon dia sangat terkesan dan membandingkan dengan telaga Menjer buatan kesatria pertama yang biarpun pembuatannya lebih cepat tapi buatannya kasar, airnya beriak dan bergelombang yang menandakan bahwa sifat pembuat kurang baik. Sebaliknya telaga Pengilon buatan kesatria kedua airnya jernih, berkilau-kilau, tenang dan penuh kedamaian. Semua ini menandakan bahwa kesatria kedua memiliki sifat dan hati yang baik.

Karena terkesan lalu sang Ratu dan Putrinya mandi. Mereka menyangkutkan pakaiannya di pohon. Ditengah keasikan mereka mandi, kemudian tiba-tiba datang angin kencang yang menerbangan pakaian sang ratu dan putrinya yang berwarna warni dan terjatuh di bagian telaga yang lain. Sesaat kemudian air telaga itu berubah warnanya lalu terciptalah telaga warna akibat jatuhnya pakaian tersebut yang luntur ke air telaga.

Demikian cerita dibalik Telaga Warna yang ada di dataran tinggi Dieng. semoa cerita rakyat akan terus abadi seiring modernnya zaman, guna melestarikan kebudaaan nusantara ini. semoga bermanfaat. salam Guru Ngapak.

Silahkan masukan e-mail Anda sekarang, untuk mendapatkan update artikel terbaru (Gratis!):

Delivered by FeedBurner

0 Response to "Asal Mula Telaga Warna Dieng"

Post a Comment

Terimakasih sudah bersedia berkunjung. Semoga bermanfaat. Silahkan tulis komentar anda di papan komentar. Komentar anda sangat bermanfaat untuk kemajuan artikel-artikel selanjutnya.